BIOGRAFI
Nama : M.DUYEH
Alamat : Jl. Raya Cibiru Lio Warung Gede Rt.02/12
Kec. Cileunyi Kab. Bandung
Telpon : 081223432248
Sepulangnya ke
bandung M.DUYEH mulai mengembangkan kerajinan wayang golek dan mempunyai
pekerja mencapai 20 orang. Dan alhamdulillah mendapat banyak pesanan baik itu
berupa wayang golek maupun kerajinan lainnya. Dan terus mengalami kemajuan.
Pada tahun 1980
M.DUYEH mencoba memasukan hasil karyanya ke toko-toko di Surabaya dan Bali.
Pada tahun 1981 M.DUYEH memasukan lagi hasil karyanya ke daerah Jakarta yaitu
di Sarinah, Hilton, Yakindra, dan juga di Pasar baru berlangsung sampai tahun
1987. Dan pada tahun 1987 M.DUYEH mulai ikut pameran
di kabupaten Bandung KMPI KOLDAM, KEBUDAYAAN Bandung, di ujung berung kecamatan
cileunyi.
Pada tahun 1987 ada
pesanan membuat wayang golek ke RRI Bandung (Almarhum Bapak. Amung Sutarya),
RRI Pontianak, dan SMKI Bandung yang sekarang berganti nama menjadi SMK 10
Bandung.
Pada masa jayanya Presiden Suharto transmigrasi ke luar
daerah dan omset wayang golek mencapai sampai 12 peti yang berisi 1.200 biji beserta gamelannya yaitu
pesanan dari Bpk. Suswono Susodo (Mentri Peraba Hutan), dan Ibu Nani. Pada tahun 1995 hijrah lagi ke
lembang dan usahanya makin berkembang sehingga dapat bekerjasama dengan orang Belanda,
Amerika, Inggris, bahkan saat itu M.Duyeh menyebar kartu nama sampai habis 1650
lebar/tahun. M.Duyeh mendapat penghargaan dari mentri BKKBN, museum SRI Baduga, Taman
Budaya, Hotel Panghegar.
Setelah itu M.Duyeh sering mengikuti berbagai pameran di berbagai gedung
kesenian diantaranya di Taman Budaya yang di pimpin oleh Bpk. Ruswandi dan
Bpk.Nano S. dihotel Panghegar bersama mahasiswa IKIP, UNPAD, ITB, dan SMKI (SMK 10
Bandung). Setelah itu M.Duyeh sering juga mendapat pesanan
dari sekolah- sekolah yang mencapai ratusan wayang dan mempunyai
pekerja mencapai 30 orang. Sampai- sampai M.Duyeh menjadi wakil pengrajin wayang untuk hadir dalam rapat bersama
mentri-mentri diantaranya Bpk. Bangbang Triatmojo. di Lembang untuk membahas
masalah permodalan.
Pada masa lengsernya presiden Suharto tahun 1998 berdampak juga
pada masa kejayaan M.Duyeh dikarenakan adanya krisis moneter. Hingga tahun 2000
M.Duyeh memutuskan untuk kembali ke Bandung dikarenakan tidak ada lagi modal.
Pada tahun 2001 ada pesanan dari Bpk. Nano S. tahun 2002 dari Bpk. Prof.Jihan (Pelukis) dan
tahun 2003, setelah itu M.Duyeh tidak mendapat pesanan lagi dan berhenti sampai
2011.
Pada tahun 2011
M.Duyeh berusaha untuk bangkit dan memulai lagi usaha dalam pembuatan wayang
golek. M.Duyeh mencoba memasukan lagi karyanya ke sekolah SMKI ( SMKN 10
Bandung) dan mendapat sambutan positif.
Tahun 2011 tepatnya
tanggal 13 Jul 2011 M.Duyeh mendapat tawaran untuk bergabung di Museum Wayang
Taman Fatahilah Jakarta ( Kota Tua Jakarta). Dan sering ikut pameran di berbagai
daerah diantaranya Tenggarong, Padang, Sawalunto, Ternate, Yogyakarta, bahkan
sampai ke luar negeri yaitu Turki dan Tepang tepatnya di Istanbul. Bahkan mendapat pesanan
dari PT.TOTAL berupa wayang golek
setinggi 3,5meter sebanyak 2 buah yaitu gatot kaca dan pergiwa yang di hibahkan
untuk museum wayang jakarta.
Sampai sekarang M.Duyeh mendapat banyak pesanan berupa kerajinan wayang golek dan kerajinan kayu lainnya dari berbagai kalangan. Terakhir mendapat pesanan dari museum wayang jakarta berupa ondel- ondel dengan rangka besi yang dapat dilipat.
M.Duyeh beserta Wayang Golek hasil karyanya yang di pajang di Museum Wayang Fatahilah ( Kota Tua) Jakarta
Sampai sekarang M.Duyeh mendapat banyak pesanan berupa kerajinan wayang golek dan kerajinan kayu lainnya dari berbagai kalangan. Terakhir mendapat pesanan dari museum wayang jakarta berupa ondel- ondel dengan rangka besi yang dapat dilipat.
Pada bulan februari
2014 M.Duyeh ikut pameran di Mall Hotel Indonesia di acara WAYANG MASUK MALL
yang diselenggarakan oleh Bank BCA, yang bekerjasama dengan World Of Wayang.
M.Duyeh saat pameran di Mall Hotel Indonesia Jakarta
Wayang Hanoman
Wayang golek karya M.duyeh
Wayang Golek Purwa Gatot kaca dan Rahwana
Wayang Golek Purna Satria
Wayang Golek Cakil
Wayang golek Dawala dan Hanoman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar